Aku menyadari bahwa rasa luka itu datang ketika ada yang mengungkit atau bisa saja ada yang memang datang untuk "menyubit" lalu pergi, namun ada penyanggah diri yang selalu siap berdiri untuk menjadi pelindung ketika dilukai. Sejenak berpikir, apa/siapa itu penyanggah diri? Toh diri ini sudah kadung merasa dilukai kenapa ada penyanggah diri yang datang dari diri sendiri?
Lama, insecure, linglung, tak percaya diri, emosi, dan akhirnya didapati kebahagiaan diri. Terjawab sudah siapa/apa penyanggah diri itu tidak lain dan tidak bukan ialah hati kita sendiri. Jangan salah sangka sama hati, jangan memandang remeh tentang hati, jangan lengah kode hati, dan jangan ragu mendengarkan hati. Bahagia dan merasa terluka adalah pilihan kita sendiri. Terlepas dari siapa/apa/bagaimana menghadapi alasan untuk kita memilih. Jadi, pilih bahagia atau merasa terluka lagi? Lihat diri dan
Tanyakan hati.
1 komentar:
Bersandarnya pada illahi susah senang sedih sakit itu pengalaman hati biar makin kaya rasa makin dengan illahi
Posting Komentar