malem ini saya mau ngeshare tentang ekskul tercinta saya Sanggar Budaya Pelangi, yang kemaren baru aja dapet SESUATUKKKK dalam ajang festival teater . yuhuuuu~
tittle yang saya ketik kesannya kayak saya mau curhat tentang ayah gitu ya, tp sebenernya ga sob, itu adalah judul dari naskah karya Usmar Ismail yang kmaren kita mainkan dalam ajang Festival Teater Modern Pelajar (FTMP ) se-NTB tanggal 17 November 2012, naskah itu absurd banget, dapet banget maknanya. saya cerita dikit ya tentang naskahnya, siapa tau readers ga sempet nonton waktu itu..
dalam naskah tersebut bercerita tentang sebuah keluarga yang dulu, suaminya (Raden Saleh) adalah seorang hartawan, ia mempunyai seorang istri yang bernama Tina, dan 3 orang anak yang masing-masing bernama Gunarto,Maimun dan Mintarsih. Saat Raden Saleh masih kaya, segar bugar dan mampu ia mencampakkan keluarganya, dengan meninggalkan istri dan ketiga anaknya, ia bersenang2 dengan gadis2 yang entah apa, mungkin hanya ingin memanfaatkan kekayaan Raden Saleh. Saleh meninggalkan rumahnya pada saat malam hari raya, di mana takbiran yang bersahut2an seharusnya berkumpul dengan keluarga dengan suasana hangat dan nyaman. tapi hal tersebut tidak bagi Tina, ia mendapatkan kesakitan yang teramat dalam atas apa yang dilakukan Saleh terhadapnya dan anak2nya. Singkat cerita, 20 tahun berlalu, Tina semakin tua, ke-3 anaknya beranjak dewasa, di malam hari raya ia merenung tentang kejadian 20 tahun silam, sampai akhirnya Gunarto, anak sulungnya membenci ayahnya sendiri, ia sangat kecewa terhadap ayahnya itu, yang tidak bertanggung jawab sebagai kepala keluarga. Malah Gunarto dan Ibunya, Tina yang membanting tulang demi kelangsungan hidup. Saat itu Gunarto sudah bekerja d perusahaan tenun, dan Maimun bekerja di Sentral sedangkan Mintarsih membantu Tina mengantarkan jahitan. Dan yang paling mencengangkan..... Raden Saleh yang telah menyakiti mereka, kembali lagi tepat di saat malam hari raya! sontak Tina terkejut dengan adanya kedatangan Saleh, karena sesungguhnya di dalam hati kecil Tina yang terdalam ia masih menyayangi Saleh, suaminya. tapi tidak bagi Gunarto, ia mencoba melawan kebahagiaannya bertemu dengan sang ayah, ia mencurahkan segala isi hati yang selama ini telah ia pendam 20 tahun lamanya, tentang kehidupannya selama Saleh meninggalkan mereka. Gunarto amat sangat emosi dan angkuh pada saat itu. singkat cerita, readers. Raden Saleh mengeaku bersalah dan menyesal atas kelakuannya yang memang sudah sangat keterlaluan, ia sudah menjadi pengemis sekarang, dulu, ia adalah orang yang sering di agung-agungkan sekarang di usir oleh anak kandungnya sendiri..
Raden Saleh pergi, ke tepi sungai ia hanyut dengan membawa perasaan menyesal. dan Gunarto, ia kehilangan akal atas ayah yang sudah tiada..
gimana readers? terharu? how about the story?
well, banyak banget maknanya.. Dan naskah itu membawa kita menjadi PENYAJI TERBAIK II, ALHAMDULILLAH!, keren ga tuh :3
mba Anis selaku pelatih mengambil piala PENYAJI TERBAIK 2
Anggi sebagai nominasi Pembantu Aktris Terbaik
Nominasi Penyutradaraan Terbaik di wakilkan oleh Desy atas nama Smanda
Saya mendapatkan Aktris Terbaik dalam ajang FTMP XIV
Memet (baju biru kotak-kotak) mendapatkan Nominasi Aktor Terbaik
AND YEAH WE ARE IN THE SECOND PLACE!!!
saya kasitau ya para pemainnya :
- Isnu Rahmat Suwandi sebagai Gunarto
- Marta Kusumaningtyas ( saya) sebagai Tina ( Ibu )
- Dunung Lino Saputra sebagai Raden Saleh ( Ayah )
- Suci Febriani sebagai Maimun
- Anggi Maidina Awali sebagai Mintarsih
saya perjelas lagi ya, apa saja penghargaan yang kami dapatkan dalam ajang FTMP ke XIV?? check this out! :
- Nominasi Aktor Terbaik yaitu Isnu Rahmat
- Nominasi Aktris Pembantu Terbaik yaitu Anggi Maidina Awali
- Nominasi Penyutradaraan Terbaik, dan
- Aktris Terbaik yaitu saya sendiri
foto-foto pentasnya d next posting :*
maaf kalau ada kata-kata dan cerita yang tidak sesuai di hati readers :)
maaf kalau ada kata-kata dan cerita yang tidak sesuai di hati readers :)
wew, so long yang saya ketik, semoga ga bosen yah bacanya xo thanks for reading. have a nice day<3